GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Hidup dalam Kekudusan

Imamat 20

Hukum-hukum dalam pasal ini merupakan pengulangan dari hukum-hukum yang pernah dikemukakan di pasal 18-19, tetapi secara khusus ditambahkan masalah hukuman. Ada berbagai pelanggaran yang diancam dengan hukuman mati, yaitu menyerahkan anak kepada dewa Molokh (20:2), mengutuki orang tua (20:9), berselingkuh (20:10-12), bersetubuh dengan sesama jenis (20:13), bersetubuh dengan binatang (20:15-16), dan dirasuk arwah atau roh peramal (20:27). Molokh adalah dewa yang disembah oleh bani Amon. Anak yang diserahkan kepada Molokh bisa diserahkan untuk menjadi korban bakaran atau diserahkan untuk menjadi pelacur bakti (pelacur dalam suatu upacara penyembah-an, khususnya untuk memohon kesuburan tanah).

Inti dari pelanggaran yang mendatangkan hukuman mati adalah ketidaksetiaan. Penyembahan terhadap dewa-dewi dalam berbagai ungkapan (termasuk mempersembahkan anak) serta menjadi medium (penghubung antara manusia hidup dengan arwah orang mati) adalah ekspresi ketidaksetiaan kepada Allah. Perselingkuhan dengan istri orang lain merupakan ekspresi ketidaksetiaan terhadap istri sendiri. Perseling-kuhan yang dilakukan dengan anggota keluarga (kerabat) merupakan pengkhianatan terhadap keluarga. Persetubuhan dengan sesama jenis dan dengan binatang adalah ekspresi ketidaksetiaan terhadap kodrat manusia (Ingatlah bahwa dalam pandangan Allah, seorang pria hanya cocok bila berpasangan dengan seorang wanita, bandingkan dengan Kejadian 2:18-24).

Inti dari seluruh tuntutan Allah adalah agar umat Allah hidup dalam kekudusan. Artinya, hidup kita harus dikhususkan sepenuhnya untuk memuliakan Allah, yaitu dengan berpegang pada ketetapan Allah dan dengan melakukan firman-Nya (20:7-8). Allah memberikan Tanah Kanaan sebagai Tanah Perjanjian untuk bangsa Israel. Akan tetapi, Allah menghendaki agar bangsa Israel hidup menurut ketetapan TUHAN, bukan mengikuti cara hidup bangsa-bangsa di sekitar mereka (20:23). Orang tua adalah wakil Allah yang harus memimpin seluruh keluarga untuk menaati kehendak Allah. Oleh karena itu, menghormati orang tua merupakan perintah yang penting! Allah harus menempati tempat yang paling utama dalam kehidupan kita. Kita tidak boleh mengizinkan diri kita dikendalikan oleh sesuatu yang bukan Allah. [GI Purnama]