GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Jangan Mengikuti Kebiasaan Kafir

Imamat 18

Kehidupan di sekitar kita tidak selalu bisa menjadi contoh. Bahkan, dalam banyak hal, kita harus mempertahankan gaya hidup yang berbeda dengan lingkungan kita. Dengan tegas, Allah memerintahkan bangsa Israel agar tidak meniru perbuatan orang Mesir maupun orang Kanaan, melainkan mereka harus mematuhi peraturan dan ketetapan Allah. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah melarang hubungan seks antar kerabat dekat (18:6-8), perselingkuhan (18:20) dan hubungan seks yang tidak wajar (18:22-24). Waktu manusia masih sedikit jumlahnya, pernikahan antar saudara tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi, sesudah jumlah umat manusia berkembang, pembatasan itu penting. Sesudah terjadinya banjir besar pada zaman Nuh, gen (pembawa sifat keturunan) manusia telah rusak (cacat). Dalam hubungan pernikahan antar saudara, ada kemungkinan bahwa gen cacat akan bertemu dengan gen cacat yang sama dan menghasilkan keturunan yang cacat. Poligami terhadap wanita-wanita yang masih kerabat dekat adalah perbuatan yang akan membangkitkan rasa iri hati, sakit hati, dan perpecahan dalam keluarga. Perselingkuhan dengan ibu tiri—seperti yang terjadi dalam jemaat Korintus (1 Korintus 5:1)—merupakan perbuatan yang amat tercela.

Perkembangan teknologi informasi telah membuat berbagai berita tentang hubungan seks yang tidak wajar (termasuk LGBT dan hubungan seks dengan binatang) tersebar luas. Para aktivis LGBT terus berusaha agar keberadaan mereka bisa diterima oleh masyarakat. Beberapa negara Barat telah melegalkan hubungan sesama jenis. Bila tidak diwaspadai, gejala buruk ini bisa meluas pula di Indonesia. Orang Kristen harus menolak penyimpangan seksual ini sejak dini. Dilegalkannya perni-kahan sejenis di sebagian negara Barat amat menyedihkan. Perjuangan menegakkan hak asasi manusia tidak boleh dilakukan sambil menentang ketetapan Allah. Allah telah menetapkan bahwa pernikahan hanya boleh terjadi di antara seorang pria dan seorang wanita (Kejadian 2:24). Gereja harus menentang dengan tegas setiap penyimpangan terhadap ketentuan Allah tentang pernikahan ini. Sikap sebagian gereja di negara Barat yang merestui pernikahan sejenis harus ditolak! Saat berinteraksi dengan orang-orang yang beragama lain, kita harus toleran, tidak memaksa, tetapi tidak boleh kompromi. Apakah Anda memiliki tekad untuk menaati Allah dalam segala situasi? [GI Purnama]