Demi Nama Tuhan Yesus
Bacaan Alkitab hari ini:
1 Korintus 1:1-17
Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita membaca nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di kota Korintus tentang perpecahan yang terjadi di antara mereka. Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan nasihat Rasul Paulus yang disampaikan “demi Nama Tuhan kita Yesus Kristus” (1:10). Apakah maksud perkataan tersebut? Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan bersama:
Pertama, Rasul Paulus menasihati jemaat Korintus dengan otoritas yang berasal dari Tuhan. Beliau tidak berbicara kepada mereka berdasarkan kepentingan pribadi atau kepentingan manusia, melainkan berdasarkan kehendak Tuhan. Perpecahan di tengah jemaat adalah hal yang sangat tidak berkenan di hati Tuhan!
Kedua, dengan menasihati jemaat Korintus demi Nama Tuhan Yesus, Rasul Paulus menunjukkan bahwa Gereja adalah satu tubuh, yaitu tubuh Kristus, dan memiliki satu Kepala, yaitu Yesus Kristus sendiri. Gereja tidak semestinya terpecah belah karena perpecahan adalah penyangkalan terhadap hakikat gereja sebagai satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Tidaklah wajar bila anggota gereja terpecah belah menjadi beberapa kelompok. Kita harus memandang perpecahan yang terjadi dalam gereja sebagai masalah yang sangat serius yang harus segera diatasi.
Ketiga, demi Nama Tuhan Yesus Kristus berarti setiap anggota gereja, meskipun berbeda latar belakang, berbeda tingkat ekonomi, dan berbeda tingkat pendidikan, semuanya dipanggil oleh Tuhan yang sama dan semuanya dibaptis dalam nama Tuhan yang sama juga. Salah satu alasan perpecahan jemaat dalam jemaat Korintus adalah karena di sana terdapat pengidolaan terhadap Rasul Paulus (golongan Paulus), Apolos (golongan Apolos), dan Rasul Petrus (golongan Kefas). Yang tidak mengidolakan mereka bertiga disebut atau menyebut dirinya sebagai golongan Kristus (1:13). Pengidolaan tokoh itu keliru karena yang dimuliakan seharusnya adalah Kristus, bukan manusia. Pengidolaan tokoh itu juga bisa membuat kita sibuk bertengkar dan melupakan tugas yang amat penting, yaitu memberitakan Injil (1:17).
Karena semua orang percaya telah berada di dalam Kristus, kita semua memiliki Tuhan yang sama dan yang Satu. Oleh karena itu, seharusnya kita bersatu dalam mengikut Kristus, bukan terpecah belah karena mengikuti idola yang berbeda. [GI Wirawaty Yaputri]