GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Waspada Ajaran Sesat

Bacaan Alkitab hari ini:
1 Korintus 15:12-34

Beberapa waktu belakangan ini, muncul slogan yang popular di kalangan anak-anak muda (ABG). Slogan itu disingkat “YOLO” yang kepanjangannya adalah, “You Only Live Once”, yang artinya adalah, “Engkau hanya hidup sekali”. Karena hidup hanya sekali, hidup harus dinikmati, tidak perlu bersusah-susah, jangan berpikir ribet, jangan pusing-pusing, nikmatilah hidup ini dan lakukanlah apa yang Anda suka karena hidup hanya sekali. Slogan ini serupa dengan perkataan yang muncul dalam jemaat di kota Korintus, “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati” (15:32). Orang-orang dengan slogan seperti ini tidak memercayai adanya kebangkitan atau kehidupan kekal sesudah kematian. Pemikiran seperti ini nampaknya berasal dari seorang filsuf Yunani yang bernama Epikurus. Ia berkata, “kita tidak perlu takut terhadap kematian. Pada waktu kita hidup, kita tidak mati. Pada waktu kita mati, kita tidak hidup.”

Orang percaya tidak boleh memiliki prinsip hidup seperti itu karena Yesus Kristus telah bangkit dari kematian dan orang percaya kelak juga akan dibangkitkan (15:20-23). Kehidupan orang Kristen bukan hanya mencakup kehidupan yang singkat di dunia ini, karena orang yang percaya kepada Kristus akan dibangkitkan dan memperoleh hidup kekal. Oleh karena itu, orientasi hidup orang percaya tidak boleh hanya mencakup saat ini, tetapi juga meliputi kekekalan. Rasul Paulus mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang hanya berorientasi pada kehidupan masa kini dan tidak memercayai kebangkitan adalah orang-orang yang paling malang, yang harus dikasihani. Untuk apa menjadi Kristen jika ternyata tidak ada kehidupan sesudah kematian? Kebangkitan Kristus menjamin adanya kemenangan atas dosa, dan selanjutnya menjamin adanya kebangkitan dari kematian (15:17-19).

Mengapa ada anggota jemaat Korintus yang tidak memercayai kebangkitan orang mati? Rasul Paulus mengatakan bahwa doktrin yang sesat itu muncul dari pergaulan yang buruk dengan guru-guru palsu atau guru-guru filsafat Yunani yang pemikirannya bertentangan dengan ajaran Alkitab. Kita harus waspada terhadap ajaran-ajaran sesat. Seorang ahli Perjanjian Baru yang bernama Leon Morris mengatakan bahwa doktrin menentukan perbuatan. Doktrin yang tidak benar dapat menghasilkan dosa. [GI Wirawaty Yaputri]