GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Yesus Bangkit

Bacaan Alkitab hari ini:
1 Korintus 15:1-11

Rasul Paulus mengangkat tema kebangkitan Yesus Kristus dalam suratnya karena ada anggota jemaat Korintus yang tidak memercayai kebangkitan orang mati (15:12). Ia menegaskan bahwa kebangkitan Yesus Kristus bukan mitos atau dongeng, melainkan fakta sejarah. Kebangkitan Yesus Kristus sudah dinubuatkan, baik di dalam Perjanjian Lama maupun oleh Yesus Kristus sendiri (15:3-4). Kebangkitan Yesus Kristus disaksikan oleh murid-murid-Nya dan disaksikan juga oleh lebih dari lima ratus orang percaya yang masih hidup pada waktu Rasul Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat Korintus. Kebangkitan Yesus Kristus adalah hal yang tidak dapat disanggah karena ada ratusan saksi mata yang menyaksikan sendiri tubuh kemuliaan Yesus Kristus. Rasul Paulus adalah saksi mata yang terakhir (15:5-8).

Jika Yesus Kristus tidak bangkit, mustahil kebangkitan-Nya menjadi dasar pemberitaan (terjemahan dari kata dalam Bahasa Yunani, kerygma) Rasul Paulus serta para rasul yang lain, dan selanjutnya menjadi dasar pemberitaan gereja. Secara teologis, kita bisa mengatakan bahwa Yesus Kristus tidak hanya bangkit secara fisik dalam sejarah, tetapi Ia juga bangkit di dalam hati setiap orang percaya. Kebangkitan Yesus Kristus bukan hanya bersifat informatif, tetapi bersifat transformatif. Kebangkitan Yesus Kristus bukan hanya sekadar kabar gembira, tetapi kebangkitan-Nya memiliki kuasa dalam diri orang percaya. Oleh karena itu, berita yang disampaikan para rasul dan orang percaya yang lain telah berkumandang dari Yerusalem sampai ke daerah-daerah yang dikuasai oleh kekaisaran Romawi, termasuk kota Korintus. Hal ini merupakan bukti yang tidak dapat disanggah bahwa ada kuasa dalam berita kebangkitan Yesus Kristus.

Kebangkitan Yesus Kristus mengubah kehidupan setiap orang percaya secara pribadi. Fakta inilah yang seharusnya dilihat oleh orang yang tidak percaya. Kehidupan Rasul Paulus merupakan bukti nyata: Sebelumnya, Paulus adalah seorang penganiaya, pembenci kekristenan. Setelah bertemu dengan Yesus Kristus, ia mempersembahkan hidupnya kepada Kristus dan bekerja keras memberitakan Injil (15:10). Ia rela mengalami penderitaan karena pemberitaan Injil, bahkan ia rela mati demi pemberitaan Injil. Apakah Anda sudah mengalami kuasa kebangkitan Yesus Kristus dan memberitakan Injil? [GI Wirawaty Yaputri]