<strong>Milikilah Integritas</strong>
Bacaan Alkitab hari ini:
Keluaran 23:1-13
Bacaan Alkitab hari ini mengajarkan kita untuk memiliki integritas, artinya diri kita menjadi suatu kesatuan yang utuh antara apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan, antara apa yang terlihat dari luar dan apa yang sebenarnya. Bila kita memiliki integritas, kita tidak akan ikut menyebarkan hoaks atau kabar bohong (23;1)). Orang yang memiliki integritas tidak akan memberikan kesaksian palsu (23:2). Orang yang memiliki integritas akan bersikap adil, tidak memihak orang kaya dan tidak memihak orang miskin (23:3, 6). Orang yang memiliki integritas adalah orang yang hidup apa adanya, tidak menutupi keadaan yang sebenarnya (23:7). Jelaslah bahwa orang yang memiliki integritas tidak akan menerima suap, karena penerima suap akan bersikap tidak adil untuk membalas “kebaikan” si pemberi suap (23:8). Orang yang memiliki integritas tidak akan bersikap serakah, melainkan mempersilakan orang lain memperoleh apa yang menjadi haknya (23:9-12). Orang yang memiliki integritas akan melaksanakan kewajibannya, bukan mencari keuntungan di atas kerugian orang lain. Orang yang memiliki integritas akan setia kepada Allah saja, dan tidak akan tergoda untuk menyembah ilah lain yang menawarkan keuntungan kepadanya (23:13).
Menjadi seorang yang mempertahankan integritas tidaklah mudah karena hal itu akan membuat kita kadang-kadang harus menentang arus. Bila kita gampang ikut-ikutan, kita tidak akan bisa mempertahankan integritas. Bila kita hendak menjadi seorang yang memiliki integritas, kita harus berani berbeda dengan orang lain, kita harus menjadi orang yang setia, betapapun beratnya tantangan yang harus kita hadapi. Kehidupan Tuhan Yesus dan kehidupan Rasul Paulus merupakan teladan bagi setiap orang yang hendak mempertahankan integritas. Tuhan Yesus tidak mau berkompromi dalam melakukan misinya menyelamatkan dunia ini. Dia tidak mau bekerja sama atau menyesuaikan diri dengan keinginan para pemimpin agama. Rasul Paulus juga tidak mau berkompromi dalam melaksanakan misinya. Dia tidak takut terhadap ancaman masuk penjara. Dia tidak takut menegur seniornya—Kefas atau Rasul Petrus—saat dia melihat bahwa Rasul Petrus tidak berani memperlihatkan identitas dirinya yang sebenarnya (Galatia 2:11-14). Apakah Anda memiliki integritas? Beranikah Anda hidup apa adanya, hidup dalam kebenaran walaupun kadang-kadang harus menentang arus? [GI Purnama]