GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Sikap Tenggang Rasa

Bacaan Alkitab hari ini:

Roma 14:13-23

Dalam Kamus KBBI, “tenggang rasa” artinya: “sikap dapat (ikut) menghargai dan menghormati perasaan orang lain”. Dalam Roma 14:13-23, Rasul Paulus menyinggung mengenai sikap tenggang rasa satu dengan yang lain dalam komunitas orang percaya. Sikap ini perlu diutarakan, supaya orang yang imannya kuat tidak menjadi batu sandungan bagi mereka yang baru percaya dalam hal perbedaan pandangan mengenai masalah makanan dan minuman.

Paulus meminta kepada pihak-pihak yang berbeda pandangan tentang makanan dan minuman agar bersikap tenggang rasa satu dengan yang lain. Orang yang “kuat” diminta untuk menopang orang yang “lemah” (15:1). Ada orang yang bermental “lemah” dan tidak berani menikmati kebebasan sebagai seorang Kristen, tetapi menghakimi saudaranya yang “kuat”. Paulus berpesan agar jemaat tidak saling menghakimi (14:13), artinya jangan mempersoalkan siapa yang benar siapa yang salah mengenai makanan dan minuman. Baik orang yang “lemah” (yang menganggap makanan tertentu najis) maupun orang yang “kuat” (yang berpandangan bahwa dalam Tuhan Yesus tidak ada sesuatu yang najis) perlu bertenggang rasa menerima perbedaan itu (14:14). Bahkan, jika kaum yang “lemah” berpantang untuk tidak makan daging, atau minum anggur, mereka yang “kuat” jangan makan daging atau minum anggur (14:21). Apa tujuan Rasul Paulus membuat peraturan seperti itu? Pertama, makanan tak perlu dipersoalkan karena Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus (14:17). Kedua, sikap mereka yang “kuat” yang tidak bertenggang rasa dalam soal makanan akan menimbulkan rasa sakit hati bagi saudaranya yang “lemah”. Sikap seperti ini berarti tidak mempraktikkan kasih dan membuat mereka yang “kuat” menjadi batu sandungan bagi mereka yang “lemah”.

Sikap tenggang rasa sangat dibutuhkan, baik dalam hubungan yang bersifat pribadi maupun bagi sebuah kelompok (komunitas orang percaya maupun perkumpulan umum). Bila keyakinan Anda berbeda atau Anda tidak setuju tentang sesuatu (pandangan tentang suatu hal, selera, sikap, dan sebagainya), Anda tidak boleh memaksa orang lain menerima keyakinan Anda . Anda harus menahan diri agar tidak melakukan sesuatu yang menurut orang lain tidak pantas atau tidak benar. Mengapa? Demi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Itulah arti tenggang rasa! [Souw]