GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Berdoa Bersama-sama (Renungan tentang Doa)

Bacaan Alkitab hari ini:

Matius 18:19-20; Kisah Para Rasul 2:42; 12:1-17

Berdoa bersama merupakan suatu pengalaman rohani yang penting bagi setiap orang Kristen. Hidup kita tidak selalu berjalan mulus. Yang lebih umum, hidup manusia justru penuh hambatan dan tantangan. Saat berhadapan dengan hambatan dan tantangan merupakan saat kita diingatkan bahwa kita tidak berdaya dan bahwa kita memerlukan dukungan Tuhan dan dukungan orang lain. Renungkanlah perkataan Tuhan Yesus kepada para murid-nya menjelang Dia ditangkap dan disalibkan, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” (Matius 26:38). Saat menghadapi tantangan kematian di kayu salib, Tuhan Yesus pun membutuhkan dukungan! Oleh karena itu, saat para murid tertidur (tidak sanggup berjaga-jaga), kekecewaan Tuhan Yesus terungkap melalui perkataan, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40). Teladan Tuhan Yesus bergumul dalam doa di Taman Getsemani itu ditiru oleh gereja mula-mula. Tekanan terhadap gereja membuat mereka sering berkumpul untuk berdoa (Kisah Para Rasul 2:42). Saat Rasul Petrus ditangkap dan dipenjarakan oleh Herodes, yang dilakukan oleh gereja mula-mula adalah mendoakan (secara bersama-sama) dengan tekun. Hasilnya: Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk membebaskan Petrus (Kisah Para Rasul 12:1-17).

Banyak orang Kristen beranggapan bahwa doa pribadi lebih penting daripada doa bersama. Perbandingan semacam itu tidak tepat! Baik doa pribadi maupun doa bersama sama-sama penting! Perhatikanlah bahwa Tuhan Yesus menjanjikan berkat khusus bagi umat-Nya yang berkumpul bersama untuk berdoa, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:19-20). Masalahnya, persekutuan doa sering merosot menjadi sekadar pertemuan besar tanpa kesehatian (kesepakatan) untuk berdoa bersama. Saat Anda berdoa bersama, apakah Anda sungguh-sungguh peduli terhadap pergumulan yang sedang dihadapi oleh orang-orang yang berdoa bersama-sama dengan Anda? Renungkanlah apakah persekutuan doa di gereja Anda merupakan persekutuan yang dilandasi dan diwarnai oleh pergumulan bersama (Roma 15:30; Kolose 4:12)? [P]