GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Doa adalah Komunikasi (Renungan tentang Doa)

Bacaan Alkitab hari ini:

Kejadian 18:17-33

Dalam kekristenan, doa bukan sekadar kata-kata yang diucapkan, melainkan suatu komunikasi. Sebagai suatu komunikasi, maka doa seorang Kristen bisa berisi berbagai hal, sesuai dengan kondisi yang dihadapi pada saat ia berdoa. Doa yang paling banyak dihafalkan orang Kristen, yaitu doa Bapa kami (Matius 6:9-13), mengungkapkan suatu pola doa yang mengingatkan orang Kristen untuk memasukkan unsur-unsur penting ke dalam doa yang mereka panjatkan. Salah satu unsur penting dalam doa adalah bahwa doa kepada Allah harus didasarkan pada hubungan antara diri kita (sebagai anak-anak Allah) dengan Allah (sebagai Bapa kita secara rohani). Hubungan “anak-Bapak” dalam doa itu mengharuskan kita untuk selalu menghargai Allah dan mengutamakan kehendak Allah dalam semua doa yang kita panjatkan.

Dalam bacaan Alkitab hari ini, jelas bahwa hubungan antara Allah dengan Abraham—sebagai orang yang dipilih Allah untuk menurunkan bangsa pilihan Allah (Israel) serta menjadi saluran berkat bagi semua bangsa—membuat Allah memutuskan untuk mengungkapkan rencana-Nya menghukum penduduk kota Sodom dan Gomora yang telah sangat berdosa itu (Kejadian 18:16-21). Terhadap rencana penghukuman Allah tersebut, Abraham melakukan tawar-menawar dengan Allah. Sebenarnya, jelas bahwa yang ada dalam hati dan pikiran Abraham adalah Lot—keponakannya yang tinggal di kota Sodom. Sayang bahwa Abraham tiak berani langsung membela Lot. Sekalipun demikian, kita bisa melihat—dalam pasal 19—bahwa permintaan Abraham membuat Lot dan keluarganya diselamatkan dari hukuman Tuhan.

Apakah tawar-menawar yang dilakukan oleh Abraham terhadap TUHAN bisa disebut sebagai doa? Ya! Doa tidak harus dilakukan dengan mata tertutup dan tangan dilipat! Doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan! Doa adalah pengungkapan isi hati kita kepada Tuhan. Doa bisa dilakukan di ruang tertutup, tetapi bisa juga dilakukan di mana saja, termasuk di tempat kerja. Doa bisa dilakukan sebagai respons saat kita mendengar atau membaca berita. Doa bila dilakukan tepat saat kita sedang berhadapan dengan ancaman bahaya atau saat kita sedang mengerjakan sesuatu. Yang penting diingat, doa bukanlah paksaan kepada Tuhan. Kita tetap harus tunduk kepada kehendak dan keputusan Tuhan. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk mengungkapkan isi hati Anda kepada Tuhan dalam doa? [P]