GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Israel Hijrah

Bacaan Alkitab hari ini:

Kejadian 46

Kita semua mungkin pernah membaca sejarah hijrahnya Ibukota Republik Indonesia yang baru berusia seumuran jagung sebagai akibat Perjanjian Linggarjati (tahun 1947) dari Jakarta/Batavia ke Jogjakarta. Peristiwa tersebut begitu menggetarkan hati sanubari para pelaku sejarah, karena mereka terpaksa meninggalkan ibukota negara yang mereka cintai dan hijrah ke tempat lain. Tentu saja, ada kekhawatiran tentang bagaimana nasib negara baru ini ke depan dan seperti apa perjuangan hidup di Yogyakarta dalam menghadapi tekanan penjajah Belanda saat itu.

Perasaan yang hampir mirip juga dialami oleh keluarga besar Yakub saat mereka harus pindah dari tempat kediaman mereka saat itu dan menuju ke Tanah Mesir yang merupakan tempat asing bagi mereka. Walaupun yang memanggil mereka untuk pindah ke Mesir adalah Yusuf—sang anak kesayangan, Mesir tak pernah ada dalam bayangan mereka sebelumnya. Bahkan, Yakub sampai harus mempersembahkan korban bakaran pada Tuhan di Bersyeba untuk memohon petunjuk yang jelas apakah mereka memang harus pindah ke sana (46:1). Setelah mendapatkan kejelasan dari Tuhan Allah yang kembali menegaskan bahwa Ia tetap setia pada janji-Nya untuk menyertai keluarga Israel ke Mesir dan juga akan membawa keturunan mereka untuk keluar kelak, maka Yakub segera bergegas untuk pindah ke Mesir (46:2-7).

Ada beberapa hal menarik yang dapat kita pelajari di sini: Pertama, kita bisa melihat perkembangan iman Yakub yang luar biasa. Sang penipu ulung yang memiliki banyak ide licik kali ini belajar untuk berserah dan mengharapkan pertolongan Tuhan semata. Tanpa kejelasan restu dari Tuhan, bisa dipastikan bahwa Yakub akan terus menunggu dan mengandalkan dirinya sendiri. Kedua, kita bisa melihat totalitas Yakub dalam mengikuti pimpinan Tuhan. Ia bisa saja menyisakan sebagian anggota keluarganya untuk tidak hijrah ke Mesir jika ia masih ragu-ragu. Namun, di sini jelas tertulis riwayat seluruh keluarga Israel yang hijrah. Ini menunjukkan loyalitas dan totalitasnya terhadap Tuhan. Ketiga, kita melihat kesetiaan Tuhan terhadap janji-Nya. Tuhan bukan hanya menyelamatkan Israel dari ancaman kelaparan, namun Ia juga memberikan perlindungan dari marabahaya, walaupun bangsa Israel harus hijrah ke Mesir. Begitu Agungnya Allah kita! [Sung]