Bukti Kesetiaan Tuhan (5)
Bacaan Alkitab hari ini:
Kejadian 32
Di pasal 32, kita membaca pertemuan antara Yakub dengan abangnya, yaitu Esau. Pertemuan ini menjadi klimaks hubungan antar kedua saudara kembar yang saling bermusuhan sejak lahir itu. Kita masih ingat dengan jelas kesembronoan Esau dalam menjaga hak kesulungannya sendiri yang ia jual hanya demi sepiring makanan (25:29-34, bandingkan dengan Ibrani 12:16), dan betapa culasnya Yakub yang tega membohongi Ishak, ayahnya sendiri, demi memperoleh berkat kesulungan (Kejadian 27). Oleh karena itu, pertemuan antara Esau dan Yakub seperti pertarungan final: Ketika hendak berjumpa dengan pasukan Esau, Yakub membuat strategi dengan membagi rombongannya menjadi dua rombongan keluarga (32:7). Bahkan, Yakub berupaya “menyogok” Esau dengan rombongan pasukan yang membawa persembahan harta benda dan ternak untuk mengambil hati Esau (32:13-21). Nampak jelas bahwa dosa lama Yakub bersemi kembali.
Di pasal 32 ini terlihat pertumbuhan iman Yakub. Dalam 32:9-12, ia berdoa memohon perlindungan Tuhan Allah agar ia diluputkan dari amarah Esau, abangnya sendiri, padahal kita tidak melihat catatan tentang doa semacam itu saat Yakub meninggalkan rumah orang tuanya dan pergi ke rumah Laban. Perkembangan iman seperti ini menyukakan hati Tuhan, sehingga Ia memberi kesempatan kepada Yakub untuk mengalami suatu pengalaman rohani yang langka, yaitu bergulat secara fisik dengan “seorang laki-laki” (32:24). Orang tersebut kemudian memberkati Yakub dan mengubah nama ‘Yakub’ menjadi ‘Israel’ (32:28). Siapakah “laki-laki” itu? Setelah pergulatan selesai, Yakub mengatakan, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka” (32:30). Jelaslah bahwa “laki-laki” itu adalah penampakan diri Allah dalam wujud Manusia.
Pasal ini menunjukkan betapa besarnya kesetiaan Tuhan pada janji-Nya terhadap Yakub. Ia menumbuhkan iman percaya Yakub, bahkan menganugerahkan nama “Israel” untuk menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya. Tuhan yang kita sembah saat ini adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan dalam kisah Yakub ini. Kesetiaan-Nya terhadap Yakub merupakan pegangan bagi kita saat ini, sehingga kita bisa sungguh-sungguh berharap dan mempercayai janji keselamatan dan penyertaan-Nya pada diri kita! Soli Deo Gloria (Segala Kamuliaan Hanya Bagi Allah)! [Sung]