GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Bukti Kesetiaan Tuhan (3)

Bacaan Alkitab hari ini:

Kejadian 28

Pada pasal sebelumnya, kita sudah melihat betapa hancur dan menyedihkannya kondisi rumah tangga Ishak dan Ribka, sehingga tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa keluarga tersebut sudah tidak bisa lagi disebut sebagai keluarga “teladan”. Keluarga itu praktis sudah tidak berfungsi secara efektif karena sudah mengalami disintegrasi (keadaan terpecah belah). Puncak keruntuhan keluarga itu terjadi saat mereka terpaksa melepas Yakub untuk pergi ke rumah saudara Ribka yang bernama Laban di Padan-Aram. Keadaan semakin memburuk setelah Esau—yang melihat kepergian Yakub dan mendengar perintah Ishak untuk tidak menikahi perempuan Kanaan—sengaja mengambil anak perempuan Ismael sebagai istri ketiga. Jelaslah bahwa ada banyak masalah yang bisa menimpa keluarga umat pilihan TUHAN!

Sekalipun demikian, apakah TUHAN membuang keluarga tersebut dari status sebagai umat pilihan? Untungnya tidak! Pengampunan TUHAN mengingatkan kita pada ucapan Nabi Yesaya bahwa “buluh yang terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya” (Yesaya 42:3), demikianlah kasih TUHAN pada keluarga Yakub. Di tengah perjalanan ke rumah Laban, tepatnya di daerah yang kini dikenal dengan nama Betel (artinya “Rumah Allah”), TUHAN berbicara langsung kepada Yakub melalui mimpi! Dalam mimpi tersebut, Tuhan mengulangi janji yang pernah Ia ucapkan pada Abraham (kakeknya) dan Ishak (ayahnya), yaitu bahwa Yakub akan mewarisi Tanah Perjanjian dan keturunannya akan sangat banyak (seperti debu tanah, artinya tidak mungkin bisa dihitung), dan semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat melalui keturunan Yakub (Kejadian 28:13-14). Tidak cukup sampai di situ, TUHAN juga kembali berjanji untuk selalu menyertai dan melindungi Yakub ke manapun Yakub berjalan (28:15). Perlakuan terhadap Yakub ini menunjukkan bahwa Allah tidak pernah lalai menepati janji-Nya!

Kejadian pasal 28 ini mengingatkan kita bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang selalu setia pada janji-Nya terhadap seluruh umat pilihan-Nya—termasuk kita semua—sekalipun mungkin kita sering tidak setia kepada-Nya! Kiranya kita semua mendapat penghiburan dari firman ini dan kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk setia kepada Allah! [Sung]