GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Umat Allah adalah Manusia Biasa

Bacaan Alkitab hari ini:

Kejadian 27

Mungkin banyak dari Anda yang pernah mendengar lagu “Rocker juga manusia” yang dipopulerkan oleh grup band Seurieus. Ungkapan semacam itu sering dikenakan pada berbagai profesi untuk mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengharapkan kesempurnaan pada diri seseorang, siapa pun dia, karena pada dasarnya, ia hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Ternyata, ungkapan yang serupa juga bisa dikenakan pada “keluarga idaman” yang seharusnya menjadi teladan karena status mereka sebagai “nenek moyang orang beriman,” yaitu keluarga Ishak.

Pasal 27 dapat dipandang sebagai pasal “penelanjangan” rusaknya kehidupan rumah tangga Ishak. Kisah mereka diawali dengan cerita tentang tindakan pilih kasih yang dilakukan oleh Ishak dan Ribka terhadap Yakub dan Esau, lalu dilanjutkan dengan kelicikan Yakub yang menjebak Esau (pasal 25), dan diakhiri dengan tindakan gegabah Esau—mengambil dua perempuan Het menjadi istrinya—yang menimbulkan kedukaan di hati Ishak dan Ribka (26:34-35). Puncaknya adalah peristiwa penipuan yang dilakukan oleh Ribka dan Yakub yang pada akhirnya berhasil merampas berkat kesulungan Esau (27:1-29). Tindakan penipuan ini bagaikan sebuah palu godam yang dihantamkan kepada keluarga yang seharusnya menjadi teladan ini. Sejak saat itu, hubungan antar pribadi dalam keluarga tersebut praktis telah hancur. Tindakan Esau yang mengancam akan membunuh Yakub setelah Ishak meninggal kelak hanyalah konfirmasi atas hancurnya hubungan tersebut, yang memaksa Yakub untuk melarikan diri ke rumah pamannya, Laban, di Haran atas perintah Ribka (27:41-28:5).

Peristiwa ini jelas merupakan aib terbesar bagi bangsa Israel yang membacanya, namun sekaligus merupakan peringatan bagi mereka dan bagi kita—umat Allah penerus iman Abraham—yang hidup sekarang ini. Jelaslah bahwa status sebagai umat pilihan TUHAN bukanlah jaminan bahwa segala sesuatu akan berlangsung baik-baik saja. Sebaliknya, status sebagai umat pilihan TUHAN mengharuskan kita untuk selalu waspada dan bergantung sepenuhnya pada TUHAN, termasuk dalam hal menjaga keutuhan rumah tangga. Kesalahan Ishak dan Ribka yang pilih kasih yang nampaknya sepele justru menjadi penyebab (pemicu) retaknya rumah tangga mereka. Kita pun harus waspada saat membangun rumah tangga, agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama. [Sung]