Jangan Berzinah!
Bacaan Alkitab hari ini:
Matius 5:27-48
Setelah mengemukakan tentang pentingnya menyatakan identitas sebagai garam dan terang dunia melalui perbuatan baik (5:16), Tuhan Yesus mengemukakan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi, tetapi untuk menggenapinya (5:17; Catatan: Bagi orang Yahudi, Perjanjian Lama dianggap terdiri dari tiga bagian, yaitu hukum Taurat, kitab para Nabi dan mazmur, tetapi biasanya cukup dua bagian pertama saja yang disebut untuk mewakili seluruhnya). Tuhan Yesus memilih untuk mengoreksi enam ajaran yang populer saat itu (5:21, 27, 31, 34, 38, 43) sampai ke akarnya, karena berbagai tafsiran tertulis maupun lisan yang dipercaya orang Yahudi telah membuat hidup mereka menjadi legalis (mengikuti aturan secara kaku tanpa memahami intinya).
“Jangan berzinah” (5:27) adalah hukum ketujuh dari 10 hukum Taurat (Keluaran 20:14; Ulangan 5:18). Para rabi (guru Yahudi) pada masa itu memandang perzinahan sebagai dosa menyangkut kontak fisik dengan istri orang lain. Menurut Tuhan Yesus, perzinahan bukan sekadar masalah kontak fisik, tetapi masalah keinginan (nafsu). Perzinahan dimulai dari pikiran. Saat kita membayangkan dan menikmati tubuh seseorang yang bukan pasangan kita (suami/istri), kita sudah jatuh dalam dosa perzinahan. Perhatikan bahwa perintah Tuhan Yesus agar kita mencungkil mata dan memenggal tangan yang menyesatkan (Matius 5:29-30) bukanlah dalam arti harfiah (literal), melainkan dalam arti bahwa kita harus mengendalikan pikiran kita dan menghindari godaan yang bisa membuat kita jatuh dalam dosa perzinahan.
Ingatlah bahwa dosa perzinahan bukan sekadar praktik hubungan seksual, melainkan sudah dimulai dari pikiran. Oleh karena itu, pornografi harus dijauhi. Melalui pornografi, Iblis hendak menghancurkan kehidupan anak-anak Allah. Pada masa kini, pornografi menyebar terutama melalui internet. Hindari menonton gambar atau video porno, apa lagi menjelang tidur. Ambillah komitmen (tekad) yang tegas untuk menjauhi pornografi. Jangan biarkan diri Anda tertipu oleh kepuasan sesaat yang ditawarkan oleh dosa perzinahan. Ingatlah bahwa kepuasan sesaat itu akan segera berubah menjadi penyesalan yang dalam dan akan membuat Anda dihantui oleh rasa bersalah seumur hidup, dan selanjutnya akan membuat Anda semakin menjauh dari Tuhan yang merupakan sumber kepuasan hidup yang sejati. [FL]