Kasihani Aku, Tuhan!
Mazmur 6
Dalam Alkitab, kerap kali kita menemukan bahwa Allah menghukum umat-Nya yang telah berdosa dan menjauh dari-Nya. Misalnya, dalam Kitab Hakim-hakim, kita membaca bagaimana bangsa Israel jatuh ke dalam siklus berulang. Mereka berpaling dari Allah dan menyembah berhala. Kemudian, Allah mengirim bangsa lain untuk menjajah mereka. Saat tertindas, mereka mengeluh dan memohon ampun serta meminta pertolongan Allah. Allah menolong dengan mengirimkan seorang hakim. Setelah era hakim tersebut berakhir, Israel kembali berpaling kepada berhala. Demikianlah siklus itu terus berulang dalam sejarah Israel.
Ternyata, siklus semacam itu bukan hanya terjadi dalam kehidup-an bangsa Israel, namun juga bisa terjadi dalam kehidupan setiap orang. Ada kalanya kesalahan tertentu langsung diganjar Tuhan dengan pendi-siplinan yang bertujuan untuk mengarahkan umat-Nya agar kembali kepada-Nya. Dalam Mazmur 6, pemazmur menjerit karena penderitaan yang merupakan pendisiplinan Allah. Kemungkinan, pemazmur menghadapi lawan/musuh (6:8-9, 10) yang membuatnya sakit secara fisik dan tertekan secara psikis (kejiwaan). Ia sadar bahwa segala kesulitan yang ia hadapi sesungguhnya bersumber dari murka Allah (6:2). Ia tahu bahwa Allah yang menunjukkan murka-Nya adalah Allah yang akan menyelamatkan Dia. Oleh karena itu, mazmur tersebut penuh dengan permohonan agar Allah mengasihani, menyembuhkan, meluputkan, dan menyelamatkan pemazmur (6:3, 5). Lewat penutup mazmur ini, kita menemukan bahwa permohonan pemazmur tidak sia-sia karena doa dan keluhannya telah didengar oleh Tuhan (6:9-11).
Jelaslah bahwa setiap permasalahan atau pergumulan yang kita hadapi tidak bisa langsung kita tafsirkan sebagai bentuk pendisiplinan Allah (ingat kisah Ayub). Kita tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa penyakit, bencana, permusuhan dari orang sekitar adalah bentuk hukuman Allah. Akan tetapi, pada saat yang sama, kita perlu kepekaan untuk menyadari bahwa dosa tertentu memang bisa mendatangkan konsekuensi yang wajar. Seandainya ada pelanggaran yang menyebabkan kita mengalami tekanan dan permasalahan tertentu, kita perlu bertobat dan segera datang kepada Allah. Mintalah dengan sungguh pengampunan dan pertolongan dari-Nya, maka niscaya Ia akan mendengar! [GI Williem Ferdinandus]