Tiap Orang, Tiap Bagian
Bilangan 4
Bilangan 4 membahas sensus (4:2-3, 22, 29-30) dan pemberian tugas bagi Bani Kehat (4:4-20), bani Gerson (4:24-28) dan Bani Merari (4:31-33). Kata “bani” berarti “anak cucu” atau “keturunan”. Kehat, Gerson, dan Merari adalah anak-anak Lewi, sehingga ketiga bani itu merupakan keturunan Lewi. Suku Lewi adalah suku yang dikhususkan oleh TUHAN untuk melayani dalam peribadatan di Kemah Pertemuan. Oleh karena itu, penunjukkan tugas terhadap ketiga bani tersebut—untuk mereka yang berusia di antara 30 sampai 50 tahun—merupakan hal yang lumrah dilakukan. Secara jelas, TUHAN memberikan tugas yang harus mereka lakukan serta menyampaikan apa yang dilarang untuk dilakukan. Bila larangan Allah dilanggar, mereka akan menghadapi kematian (4:15, 18-20)
Masing–masing bani dalam suku Lewi mendapat tugas yang berbeda dari Tuhan. Bani Kehat bertugas mengurus barang–barang yang mahakudus seperti tabut, meja, kandil, mezbah dan perkakas tempat kudus (4:4). Bani Gerson bertugas mengurus tirai pintu Kemah Pertemuan, di sekeliling Kemah Suci dan mezbah (4:24–25). Bani Merari bertugas mengurus papan kemah suci, kayu lintang, alas dan segala perabotannya (4:31-32). Semua tugas tersebut dilakukan secara terstruktur dan tertata dengan baik karena ada orang yang ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab (4:49). Tujuan dari pembagian tugas itu adalah agar semua kegiatan peribadatan di Kemah Suci bisa terlaksana dengan baik.
Penugasan pada keturunan Lewi ini mengingatkan kita bahwa setiap orang percaya memiliki peran masing–masing dalam keluarga Tuhan. Kepelbagaian peran itu bukan sekadar berdasarkan kemauan kita semata, tetapi berdasarkan pengaturan Tuhan sendiri. Tuhan telah memberikan tugas kepada kita masing-masing sesuai dengan karunia yang telah Dia berikan kepada kita. Dia menginginkan agar kita melakukan tugas itu dengan setia. Oleh karena itu, kita harus terus bergumul agar bisa mengerti dan melaksanakan pelayanan yang telah Tuhan percayakan kepada kita dengan setia dan dengan penuh ucapan syukur. Bila kita masih bingung atau bergumul dalam melayani, mulailah dengan melakukan pelayanan yang telah tersedia dengan setia dan dengan dilandasi kasih kepada Tuhan. [GI Roni Tan]