Khusus Untuk Melayani Tuhan
Bilangan 3
TUHAN telah menetapkan suku Lewi sebagai suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan dan menyelenggarakan peribadatan di Kemah Suci atau Kemah Pertemuan. Hanya suku Lewi yang memiliki hak untuk melayani Tuhan di Kemah Pertemuan. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa ayat yang mengatakan bahwa orang awam yang mendekat (ke tempat kudus) harus dihukum mati (3:10,38). Perhatikan bahwa pencatatan suku Lewi yang dimulai dari laki–laki berusia satu bulan (3:15) menunjukkan bahwa orang yang dipanggil untuk melayani Tuhan sudah dikhususkan untuk Tuhan sebelum pelayanannya dilaksanakan. Pengkhususan suku Lewi ini menunjukkan bahwa status dan peran Suku Lewi sebagai pelayan dan penyelenggara peribadatan (3:31) sangatlah penting.
Apakah kekhususan suku Lewi masih tetap berlaku sampai saat ini? Karya penebusan di kayu salib yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus telah membuat sistem peribadatan yang diselenggarakan pada masa kini berbeda dengan sistem peribadatan pada masa Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru, kita mengenal istilah “imamat yang rajani” (1 Petrus 2:9). Status sebagai “imamat yang rajani” diberikan kepada orang percaya yang telah memperoleh keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Oleh karena itu, sebagaimana Suku Lewi bertugas untuk melayani di Kemah Suci, orang percaya juga dipanggil untuk melayani Tuhan, baik dalam gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hanya orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yang mendapat panggilan untuk melayani Tuhan. Ingatlah bahwa setiap orang—yang telah memperoleh keselamatan di dalam Kristus—dipanggil untuk melayani Allah.
Saat membaca kisah tentang Suku Lewi yang dikhususkan untuk melaksanakan pelayanan di Kemah Suci, ingatlah bahwa semua orang percaya—sebagai umat pilihan Allah—didorong untuk merespons panggilan Tuhan untuk melayani Dia sesuai dengan karunia yang telah Tuhan berikan kepada setiap orang percaya (1 Petrus 4:10). Apakah Anda telah memperoleh keselamatan yang tersedia di dalam Tuhan Yesus Kristus? Bila Anda telah memperoleh keselamatan, apakah Anda telah merespons panggilan untuk melayani Dia? Pelayanan apa yang pernah Anda lakukan dalam kehidupan Anda selama ini? Bila Anda belum merespons panggilan untuk melayani, segeralah untuk mulai merespons panggilan Allah tersebut! [GI Roni Tan]