Kekudusan Menuntut Pengudusan
Bilangan 5
Kekudusan Tuhan merupakan salah satu tema penting dalam Perjanjian Lama. Istilah “kudus” berarti “dikhususkan, diistimewakan, dipisahkan, diabdikan kepada”. Tuhan sendiri yang menyatakan bahwa diri-Nya adalah kudus. Kekudusan Tuhan menuntut adanya aturan dan tindakan Tuhan yang menunjukkan kekudusan-Nya. Selain itu, Tuhan menuntut bangsa Israel untuk menghormati kekudusan-Nya. Bila bangsa Israel melanggar kekudusan Tuhan, mereka akan menerima hukuman berupa tulah (kemalangan), penyakit, dan bahkan kematian.
Kekudusan Tuhan membuat Ia menuntut agar bangsa Israel menjadi umat yang kudus. Oleh karena itu, kekudusan menjadi cermin bagi kita untuk memahami setiap larangan, penghukuman, pengucilan, dan hukuman mati yang dikenakan pada bangsa Israel. Bilangan 5:1-4 membicarakan tentang orang yang sakit kusta, orang yang mengeluarkan lelehan, dan orang yang menjadi najis karena menyentuh mayat. Perintah Tuhan jelas, yaitu agar mereka yang najis diasingkan dari antara bangsa Israel (5:3). Setelah mendengar perintah tersebut, bangsa Israel berbuat seperti yang Tuhan perintahkan. Mereka yang najis itu baru boleh kembali dalam komunitas setelah mereka dinyatakan sembuh/tahir. Perintah tersebut adalah tindakan untuk menguduskan bangsa Israel, agar mereka yang masih sehat tidak tertular oleh mereka yang sedang berstatus najis.
Kekudusan Tuhan menuntut pengudusan hidup kita. Puji Tuhan! Tuhan tidak hanya sekedar menuntut, tetapi Ia juga menyertai umat-Nya dengan maksud agar umat-Nya hidup dalam kekudusan. Pengudusan itu diawali dengan pengorbanan Tuhan Yesus melalui karya keselamatan yang Dia kerjakan di kayu salib dan melalui pengakuan percaya kita kepadanya, lalu berlanjut dengan proses pengudusan yang dilakukan oleh Allah Roh Kudus sebagai Roh Penolong dan Penghibur yang membantu kita dalam proses pengudusan tersebut. Oleh karena itu, jangan menyerah saat menjalani proses pengudusan yang Tuhan kerjakan karena kita tidak sendirian dalam kelemahan kita saat menjalani proses pengudusan tersebut. Bila kita jatuh dalam dosa, segeralah mengaku di hadapan Allah untuk mendapat pengampunan. Setiap orang percaya pasti menjalani proses pengudusan dan memerlukan pertolongan Tuhan dalam menjalani proses tersebut. [GI Roni Tan]