GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Ada Bagian Masing-masing

Bilangan 1

Kitab Bilangan diawali dengan dua perintah kepada Musa menyang-kut bangsa Israel. Perintah pertama adalah perintah untuk mela-kukan pencatatan jumlah semua laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas di dua belas suku Israel (Catatan: Dalam penghitungan ini, keturunan Yu-suf dihitung sebagai dua suku—yaitu Efraim dan Manasye—sedangkan suku Lewi tidak ikut dihitung) untuk dipersiapkan menjadi tentara Israel (1:2-3). Tentara itu disiapkan untuk berperang merebut Tanah Perjanjian. Perintah kedua adalah perintah untuk menghitung jumlah semua laki-laki Suku Lewi yang berusia satu bulan ke atas (3:15), dan selanjutnya menghitung jumlah laki-laki suku Lewi berusia 30-50 tahun untuk melaksanakan tugas khusus, yaitu mengurus Kemah Suci dan seluruh kegiatan peribadatan di Kemah Suci atau Kemah Pertemuan (4:3).

Manakah yang lebih penting dari kedua perintah di atas? Kedua perintah tersebut sama–sama penting karena masing-masing perintah memiliki kepentingan tersendiri, sehingga kedua perintah itu harus ditaati. Dalam 1:54, dituliskan bahwa “orang Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat mereka.” Dalam sejarah bangsa Israel, kita sering melihat respons yang bertolak belakang dengan respons di atas, sehingga bangsa Israel sering disebut sebagai “bangsa yang tegar tengkuk”. Akan tetapi, kali ini, ternyata bahwa bangsa Israel memberi respons ketaatan terhadap perintah Allah melalui Musa.

Dalam Alkitab, terdapat banyak perintah yang harus kita taati sesuai dengan situasi yang sedang kita hadapi. Karena setiap orang menghadapi situasi yang berbeda, wujud dari ketaatan terhadap perintah Allah bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Perbedaan wujud ketaatan bagi setiap orang percaya ini juga disebabkan karena setiap orang percaya memiliki karunia yang unik, yang berbeda dengan karunia yang diberikan Allah kepada orang lain. Akan tetapi, penerapan karunia yang berbeda-beda itu sama penting dan semuanya berguna bagi komunitas orang percaya. Oleh karena itu, kita tidak perlu (dan tidak boleh) membandingkan karunia (dan tugas) kita dengan karunia (dan tugas) orang lain. Marilah kita memuliakan Tuhan melalui ketaatan menjalankan karunia (tugas) yang telah dipercayakan kepada diri kita masing-masing. [GI Roni Tan]