Oikumene
Yohanes 17:20-26
Kata oikumene berkaitan dengan kesatuan gereja. Gereja perlu bersatu dan bergandeng tangan untuk memberikan nilai yang khas kristiani dalam dunia ciptaan Allah. Kata oikumene berasal dari kata oikos yang artinya rumah atau tempat, dan mene atau menein yang artinya berdiam atau tinggal. Dunia bagaikan rumah besar yang di dalamnya berdiam atau tinggal segala mahkluk ciptaan Allah. Di dunia inilah, orang percaya (gereja) ditempatkan.
Oikumene sebenarnya adalah suatu istilah umum yang bisa diartikan sebagai bumi yang dihuni manusia. Dalam sejarah gereja, usaha-usaha Oikumene telah dan terus dilakukan agar tercipta suatu gereja kristen yang esa. Oikumene bukanlah sekedar aktivitas bersama atau suatu program atau target tertentu yang wajib dipenuhi (diusahakan) oleh setiap gereja, namun oikumene merupakan sikap iman yang mendorong gereja-gereja untuk bersama-sama melangkah pada tujuan dan arah yang sama. Arah dan tujuaan yang dimaksud adalah agar dunia percaya kepada Tuhan. Kesatuan gereja akan membuat gereja memiliki kekuatan yang lebih besar untuk melaksanakan tiga fungsi gereja, yakni persekutuan (koinonia), pelayanan kasih (diakonia), dan kesaksian (marturia). Panggilan dan fungsi gereja pada tataran teori dipahami oleh semua gereja. Namun, dalam aplikasi praktis, gereja sulit bersama-sama dalam satu kesatuan gerak pelayanan. Walaupun, pada hakekatnya, gereja adalah satu dalam Kristus, ego pribadi—yang menganggap gereja sendiri paling benar dan gereja lain salah, hamba Tuhan gereja sendiri paling benar dan hamba Tuhan gereja lain sesat—membuat gereja terkotak-kotak dalam denominasi masing-masing, dan pada gilirannya mengancam kesatuan gereja.
Sebelum naik ke surga, Tuhan Yesus sungguh-sungguh berdoa bagi para murid-Nya dan juga bagi orang-orang percaya yang akan percaya kepada Yesus Kristus melalui pemberitaan para murid-Nya. Ia berdoa agar orang percaya di segala tempat dan segala abad bersatu. Yesus Kristus yang adalah Tuhan pasti mengetahui apa yang akan terjadi terhadap para murid-Nya dan setiap orang percaya di dunia ini. Oleh karena itu, sebelum meninggalkan dunia ini dan naik ke surga, Ia berdoa bagi semua pengikut-Nya. Kesatuan yang sempurna membuat dunia dapat mengenal sumbernya. (Yohanes 17:23). [GI Laazar Manuaim]