Nasihat yang Tidak Tepat Sasaran
Bacaan Alkitab hari ini:
Ayub 25-27
Pandangan Bildad tentang kekuasaan dan kedahsyatan Allah yang kontras dengan kehinaan manusia (pasal 25) itu benar adanya. Ayub pun tidak menyangkal hal itu (26:3). Ayub paham tentang keagungan Allah, bahkan Ayub menyadari bahwa pemahamannya tentang keagungan Allah belum tuntas (26:5-14). Bisa dikatakan bahwa nasihat Bildad itu salah alamat, sehingga nasihat itu tidak berguna. Yang menjadi lubang dalam pemahaman Bildad adalah bahwa Bildad tidak membicarakan (atau tidak tahu) bahwa Allah yang agung itu adalah Allah yang menghargai manusia yang hina (Bandingkan dengan Mazmur 8, terutama 8:5). Perkataan Ayub bahwa Allah “tidak memberi keadilan” dan “memedihkan hati” (27:2) harus dipandang sebagai keluhan yang didasarkan pada ketidakpahaman atas kesengsaraan yang menimpa dirinya, bukan sikap memberontak kepada Allah. Sekalipun mengalami kesengsaraan, Ayub tetap berusaha mempertahankan kesalehan hidupnya (27:2-6). Penjelasan Ayub tentang nasib buruk orang fasik (27:7-23) menunjukkan bahwa Ayub tidak menyangkal kemungkinan bahwa Allah menghukum orang fasik. Yang dilawan Ayub adalah pandangan bahwa orang yang mengalami kesengsaraan pasti merupakan orang yang telah melakukan dosa atau kejahatan.
Memberi nasihat yang baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji. Akan tetapi, nasihat yang baik saja belum memadai! Bila hendak memberi nasihat, nasihat kita bukan hanya harus benar isinya, tetapi juga harus tepat sasaran. Sebagian perkataan teman-teman Ayub merupakan pernyataan yang benar. Akan tetapi, saat dilontarkan kepada Ayub, pernyataan itu salah sasaran karena penerapannya tidak cocok. Akar masalahnya jelas: Teman-teman Ayub tidak mau menyimak penjelasan Ayub dengan sikap terbuka, melainkan mereka hendak memaksakan pendapat atau keyakinan mereka pada diri Ayub!
Apakah Anda sering memberi nasihat kepada orang lain? Sebelum memberi nasihat, apakah Anda sudah benar-benar berusaha memahami persoalan yang sedang dihadapi oleh orang yang hendak Anda nasihati? Ingatlah bahwa nasihat yang berguna bukan nasihat yang sekedar isinya benar, melainkan nasihat yang tepat dengan kondisi yang sedang dihadapi. Nasihat yang tidak tepat bukan hanya tidak berguna, melainkan bisa melukai hati orang yang hendak Anda beri nasihat. [P]