Hanya Memandang-Mu
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Tawarikh 5:2-6:11
Pernahkah Anda menghadiri ibadah yang sangat luar biasa, dengan puji-pujian yang sangat indah, musik yang sangat megah, dan para pelayan ibadah yang melayani dengan penuh antusias, sehingga ibadah tersebut sangat mengesankan?
Ibadah perdana peresmian Bait Allah dihadiri oleh seluruh bangsa Israel, bagaikan lautan manusia banyaknya. Korban bakaran yang diadakan pun luar biasa banyaknya, hingga tak terhitung jumlahnya (5:6). Para pemuji (penyanyi) dan para peniup nafiri memperdengarkan suara bersama-sama untuk memuji Tuhan dengan gegap gempita. Saat itu, terjadilah sesuatu yang luar biasa, yaitu hadirnya awan kemuliaan Tuhan yang memenuhi rumah Allah. Kemuliaan Tuhan membuat para imam tidak tahan berdiri. Kehadiran Allah membuat semua orang berlutut dan tak berdaya, tidak mampu melakukan apa pun. Hal ini menunjukkan bahwa Allah adalah pemilik ibadah. Pelayanan sehebat apa pun menjadi tidak berarti bila dibandingkan dengan kemuliaan Tuhan yang dahsyat saat Ia hadir.
Di tengah pelayanan ibadah kita, apakah kemuliaan Tuhan hadir di sana?Secanggih apa pun peralatan yang dipakai dalam gereja, sehebat apa pun pelayanan sang pemimpin pujian, sebanyak apa pun anggota jemaat yang datang, semuanya tidak berarti jika Tuhan tidak hadir. Sebaliknya, jika Tuhan berkenan melawat ibadah yang kita selenggarakan, tidak ada yang lebih penting dalam ibadah selain Dia yang menjadi pusat ibadah kita. Pentingnya kehadiran Allah melampaui pentingnya sang pemimpin ibadah serta melampaui pentingnya alat musik, gedung, dan interior gereja. Masihkah mata rohani kita memandang Dia di dalam ibadah kita? [PHJ]
Mazmur 16:8
“Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.”