GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Penglihatan tentang Tuhan Yesus, Sang Anak Domba

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 5

Fokus pasal 4 adalah Allah sebagai Pencipta dan Raja yang duduk di atas tahta-Nya, sedangkan fokus pasal 5 adalah Tuhan Yesus sebagai Anak Domba yang disalibkan dan menjadi Juruselamat dunia. Semula, Yesus Kristus disebut sebagai Singa dari Yehuda yang berasal dari keturunan Daud (5:5), untuk menggambarkan kekuasaan dan keagungan-Nya. Selanjutnya, yang disorot adalah Yesus Kristus sebagai Anak Domba yang telah disembelih (5:6). Kekuasaan dan kehormatan Yesus Kristus bukan semata-mata karena Dia memiliki kuasa seperti singa, tetapi karena Dia rela berkorban untuk menyelamatkan manusia. Dia rela menjadi Anak Domba Allah yang disembelih untuk memikul dosa manusia. Anak Domba ini diberi otoritas untuk membuka rahasia tentang rencana Allah dan tentang hal-hal yang akan terjadi (hal itu digambarkan seperti menerima dan membuka gulungan maklumat yang dikunci dengan tujuh meterai raja, 5:1-8). Tujuh meterai yang akan dibuka oleh Yesus Kristus adalah siklus pertama dari gambaran mengenai penghukuman Allah atas dunia yang berdosa (pasal 6-8). Angka tujuh jelas menggambarkan penghukuman Allah yang bersifat menyeluruh. Yesus Kristus membukakan tentang kesulitan dan penderitaan yang akan terjadi, bukan untuk menakut-nakuti Gereja-Nya, tetapi supaya Gereja waspada dan bersiap-sedia, serta senantiasa bersandar dan beriman kepada Allah sebagai Pencipta, Raja, dan Juruselamat.

Seperti para tua-tua, para malaikat dan makhluk-makhluk lainnya yang tersungkur dan memuji Yesus Kristus (5:8-14), kita yang sudah ditebus dan dibeli dengan darah-Nya yang mahal seharusnyalah senantiasa meninggikan Dia—Sang Anak Domba, Juruselamat dunia—dan mengabarkan Dia hingga ke ujung bumi. Apakah kehidupan Anda membuat Yesus Kristus ditinggikan?  [AH]

Wahyu 5:12b
“Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian.”