GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Yohanes di Pulau Patmos

Bacaan Alkitab hari ini:

Wahyu 1

Rasul Yohanes dibuang oleh pemerintah Romawi ke Pulau Patmos, pulau kecil di daerah Turki. Pembuangan ini merupakan hukuman yang dijatuhkan karena dia memberitakan firman Allah dan bersaksi tentang Yesus Kristus (1:9). Dia hidup terpencil di pulau itu dan tidak dapat kemana-mana, tetapi hatinya dan imannya tidak dibatasi oleh tempat yang kecil itu.

Di situ, ia tetap dapat mendengar suara Allah dan firman Al-lah yang berbicara kepadanya. Oleh karena itu, dia merasakan dan mengalami kehadiran Allah yang sangat nyata (1:10-20). Dia dikucilkan, tetapi justru dia mengalami kehidupan bersama dengan Allah. Dia berada di pulau yang terpencil, tetapi di sepan-jang kitab Wahyu, dia selalu dapat melihat “pintu terbuka” yang membuat dia dapat melihat rencana Allah (4:1; 11:19; 15:5; 19:11) yang membuat hati dan pikirannya senantiasa terangkat kepada Allah surgawi. Oleh karena itu, ia tidak putus asa dan tidak berhenti untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Walaupun tidak bisa kemana-mana, melalui surat-suratnya yang ia tulis untuk tujuh gereja di Asia Kecil, Rasul Yohanes bersaksi tentang Yesus Kristus dan memberitakan firman Allah (1:4–11). Hatinya dan pelayanannya untuk umat Allah tidak terbatasi oleh pembuangannya di Pulau Patmos.

Apakah Anda sering mengeluh karena berbagai kekurangan pada diri Anda? Apakah Anda sering mencari alasan untuk tidak bersaksi dan tidak memberitakan Injil karena adanya tekanan dari pemerintah dan masyarakat? Menengoklah kepada Allah! Dengan iman, kita akan dapat melihat bahwa pintu Allah telah dibukakan untuk kita, kesempatan pelayanan dan pemberitaan Injil diberikan kepada kita, dan kita dapat terus bersaksi tentang Yesus Kristus. [AH]

Wahyu 1:5b-6“Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya, dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.”