GKY Sydney Transformational Church - Transforming People To Transform World

View Original

Kebaikanku di hadapan Kebenaran-Nya

Bacaan Alkitab hari ini:

2 Tawarikh 20:1-21:1

Saat musuh datang dengan armada yang sangat besar, dalam ketakutannya, Raja Yosafat menyerukan puasa ke seluruh Yehuda sebagai tanda bahwa raja memutuskan untuk mencari Tuhan dalam menghadapi krisis itu. Berkumpullah rakyat dari semua kota di Yehuda. Walaupun ia seorang raja, Yosafat tidak malu mewakili rakyatnya untuk mengaku, “... kami tidak mempunyai kekuatan,.... Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, ....” (20:12). Akhirnya, Tuhanlah yang memenangkan peperangan ini. Yehuda tidak ikut bertempur!

Hal menarik dari kisah ini adalah kepemimpinan Raja Yosafat. Perhatikan bahwa yang berkumpul di Yerusalem bukan hanya para pria, tetapi juga para istri dan anak-anak (20:13). Mereka tidak berkumpul untuk berperang karena perempuan dan anak-anak tidak pernah ikut bertempur. Mereka adalah perkumpulan rakyat dan Raja Yosafat menyambut kehadiran mereka semua. Saat hendak menyerang, Raja Yosafat berunding dengan rakyat (20:21). Dalam perjalanan dari medan perang kembali ke Yerusalem, raja berjalan di depan seluruh rakyat sambil membawa jarahan yang sangat besar (20:27). Pemandangan itu sangat mengharukan. Yosafat adalah “raja bagi rakyat”, raja yang sangat mengayomi rakyatnya. Sayangnya, sifat “baik” Yosafat ini juga menjadi kelemahannya. Yosafat kembali melanggar perintah Tuhan dengan menjalin persahabatan dengan Ahazia, raja Israel. Akibatnya, Tuhan menghancurkan “pekerjaannya” (kapal hasil kerja sama Raja Yosafat dan Raja Ahazia). Tidak semua hal yang baik itu benar. Banyak orang lebih suka menjadi orang baik, namun akhirnya menyimpang dari kebenaran.Apakah Anda rindu menjalani hidup yang benar di hadapan Tuhan, bukan sekedar menjadi “orang baik” di mata manusia? [PHJ]

1 Yohanes 3:7
“Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar,sama seperti Kristus adalah benar.”