Haus dan Lapar akan Firman-Mu
Bacaan Alkitab hari ini:
2 Tawarikh 27-28
Kisah hidup dua raja kerajaan Yehuda—yaitu Yotam dan Ahas—menunjukkan adanya kontras kepemimpinan. Keduanya memerintah dalam jangka waktu enam belas tahun. Akan tetapi, Raja Yotam yang mengarahkan hidupnya kepada Tuhan membawa Yehuda pada masa kesejahteraan, sedangkan Raja Ahas yang tidak memedulikan Tuhan membawa Yehuda ke salah satu masa terberat dalam sejarah, yaitu musuh datang dari berbagai penjuru dan menghancurkan kota-kota di Yehuda, menawan penduduk, dan membunuh begitu banyak warga. Walaupun ada hal-hal yang membanggakan pada diri Yotam (apa yang ia bangun dan apa yang ia menangkan), ia memiliki sebuah kelemahan, yaitu apa yang ia ajarkan. Pada masa pemerintahannya, ia tidak meminta rakyatnya meninggalkan bukit pengorbanan, padahal biasanya rakyat menaati apa pun yang diperintahkan oleh seorang raja, baik perintah untuk menyembah Tuhan maupun menyembah ilah lain. Kehidupan Raja Ahas yang berdosa membuat Yehuda diserahkan kepada musuh-musuhnya, baik ke tangan raja Aram maupun ke tangan raja Israel (28:5). Ironisnya, saat Yehuda menolak untuk mendengarkan suara Tuhan, Israel justru mendengarkan firman Tuhan. Saat Nabi Oded dan para pemimpin bani Efraim meminta tentara Israel melepaskan penduduk Yehuda yang tertawan, sangat mengejutkan melihat bahwa para tentara itu mau mendengarkan firman Tuhan (28:9-14).
Akan datang masa saat perkataan manusia tidak lagi mampu memuaskan kelaparan jiwa, yang hanya bisa dipuaskan oleh firman Tuhan. Saat Allah berfirman kepada Anda sekalian yang mengaku sebagai anak-anak Allah, apakah Anda mau mendengar dan menaati Dia? [PHJ]
Amos 8:11
“Sesungguhnya, waktu akan datang, “demikianlah firman Tuhan ALLAH, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.”