Allah yang Tidak Berkenan kepada Kematian Orang Fasik
Bacaan Alkitab hari ini : Yehezkiel 33
Berdasarkan isi, pasal ini adalah peralihan dari kecaman kepada nubuatan tentang pengharapan Israel di masa depan. Bagian pertama menekankan ulang peran Yehezkiel sebagai penjaga Israel yang memperingatkan bangsanya agar bertobat dari kehidupan berdosa (33:1-10). Sebagai penjaga bangsa, Yehezkiel mendapat tiga jenis respons yang berbeda. Pertama, kelompok orang yang putus asa terhadap dosa yang mereka anggap tidak mungkin diampuni. Jawaban kepada kelompok ini adalah bahwa Allah tidak berkenan kepada kematian orang fasik, sehingga pintu pengampunan Allah selalu terbuka bagi setiap pertobatan tanpa memandang berapa besar dosanya (33:11). Kedua, kelompok orang yang mengandalkan kebenaran diri sendiri. Jawaban kepada kelompok ini adalah bahwa kebenaran seseorang tidak dapat menghapus dosanya, sehingga kelompok orang ini juga perlu bertobat dari dosa mereka (33:12-16). Ketiga, kelompok orang yang menuduh Allah berlaku tidak tepat dan tidak adil. Jawaban kepada kelompok ini adalah bahwa tindakan Allah selalu tepat dan adil. Ia pasti mengampuni orang yang bertobat dan menghukum orang yang tidak mau bertobat (33:17-20).
Bagian kedua membahas kekerasan hati bangsa Israel yang enggan bertobat dan tetap hidup dalam penyembahan berhala, perzinahan, ketidakadilan sosial, dan kemunafikan (33:23-33). Akibatnya, Allah menghukum mereka melalui serangan musuh yang menghancurkan mereka, sesuai dengan ancaman sebelumnya (33:21-22). Melalui pasal ini, kita belajar tentang kasih Allah yang selalu membuka pintu pertobatan bagi kita dan keadilan Allah yang dengan tegas menghukum orang yang tidak mau bertobat. Secara pribadi, dalam hal apakah Anda membutuhkan pertobatan? [TF]