Iblis Jahat di Balik Semua Dosa
Bacaan Alkitab hari ini : Yehezkiel 28
Kondisi moral suatu bangsa sangat tergantung kepada pemimpinnya. Seperti pada Tirus, kesombongan bangsa itu dipicu oleh kesombongan raja mereka. Dalam pasal ini, kecaman Allah ditujukan kepada dua pihak berbeda yang dalam bahasa Indonesia sama-sama diterjemahkan menjadi "raja", yakni kepada nagid yang berarti "penguasa" atau "pangeran" (28:2) dan kepada melekh yang berarti "raja" (28:12). Allah mengecam kesombongan nagid yang menganggap diri seperti Allah yang memiliki hikmat yang tidak terbatas, padahal ia hanya manusia biasa yang pintar berdagang dan akhirnya akan mati seperti manusia biasa (28:3-10). Nagid yang dikecam di sini adalah raja Ethbaal II yang berkuasa di Tirus saat kitab ini ditulis. Selanjutnya, Allah mengecam melekh yang digambarkan sebagai pribadi sempurna yang tinggal di Taman Eden, memiliki keindahan sempurna bagaikan berbagai batu permata, bertakhta emas di sekitar kerub di gunung kudus Allah. Awalnya, ia tidak bercela, namun kemudian jatuh ke dalam dosa sehingga dibuang Allah dari gunung kudus-Nya dan dihukum di dalam kebinasaan (28:12-19). Melihat gambaran di atas, kiasan melekh ini bukan ditujukan kepada raja Tirus, melainkan kepada Iblis yang jatuh dan dihukum Allah karena kesombongannya, lalu akhirnya menjadi penggoda manusia.
Kejatuhan raja Tirus ke dalam perangkap Iblis menjadi peringatan agar kita berhati-hati terhadap tipuannya yang sangat licik. Ingatlah bahwa Iblis tidak hanya menjerumuskan manusia ke dalam dosa kesombongan, tetapi juga ke dalam dosa-dosa lain yang sangat menjijikkan, seperti perzinahan, kebencian, ketamakan, kemalasan, dan sebagainya. Dalam dosa apakah Anda sering digoda? Waspadalah agar kehidupan Anda tidak dihancurkan oleh dosa tersebut! [TF]