Kesetiaan Allah di atas Ketidaksetiaan Manusia
Bacaan Alkitab hari ini : Yehezkiel 25
Pasal ini memulai pengumuman hukuman atas bangsa-bangsa asing. Empat bangsa yang dicatat dalam pasal ini semuanya memiliki wilayah yang berdampingan dengan Israel. Alasan utama kecaman dan hukuman Allah atas keempat bangsa ini tercatat di akhir setiap pengumuman, yakni supaya mereka mengetahui bahwa TUHAN-lah Allah yang benar (25:7, 11, 14, 17). Artinya, Allah menghukum mereka karena penyembahan berhala yang mereka lakukan akibat tidak mengenal Allah yang benar. Terhadap bangsa Amon dan Moab, Allah memberikan kecaman tambahan, yakni mereka bersukacita atas penderitaan bangsa Israel (25:3, 8). Bangsa Amon dan Moab memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Israel karena mereka adalah keturunan Lot yang adalah keponakan Abraham. Oleh sebab itu, mereka seharusnya menolong, bukan sebaliknya bergembira atas penderitaan Israel. Terhadap bangsa Edom dan Filistin, Allah memberi kecaman tambahan yang sama, yakni mereka hidup dalam dendam kesumat kepada bangsa Israel, sehingga mereka terus-menerus menjadi musuh yang mengganggu keamanan Israel (25:12, 15).
Pasal ini mengajarkan tentang kecemburuan Ilahi yang menghukum semua manusia yang menyembah berhala. Selain itu, kita mempelajari kesetiaan Allah atas janji-Nya kepada Abraham, yaitu janji untuk memberkati bangsa yang memberkati keturunannya dan menghukum bangsa yang berbuat jahat kepada mereka (Kejadian 12:3). Di lain pihak, kegagalan Israel menjadi berkat bagi bangsa-bangsa sekitar seharusnya mendorong kita melakukan refleksi: Apakah gereja dan pribadi kita sudah menjadi berkat bagi orang-orang sekitar? Rencana konkret apakah yang ingin Anda lakukan agar bisa menjadi berkat bagi orang sekitar? [TF]