Allah yang Berdaulat atas Perjalanan Sejarah
Bacaan Alkitab hari ini : Yehezkiel 20:1-44
Catatan waktu di awal pasal 20 menandai dimulainya rangkaian nubuatan baru. Saat itu, sekelompok tua-tua Israel datang menemui Yehezkiel untuk meminta petunjuk Allah, namun kepada mereka justru diperlihatkan kejahatan nenek moyang mereka yang menyebabkan mereka dihukum Allah. Kejahatan bangsa Israel dipaparkan Allah dalam tiga tahapan sejarah, yakni saat mereka di Mesir (20:5-9), saat mereka keluar dari Mesir dan berada di padang gurun (20:10-26), dan sesudah mereka menempati tanah Kanaan (20:27-32). Ketiga tahapan sejarah itu mengandung pola yang sama, yakni kebaikan Allah yang memilih dan menyelamatkan Israel, dosa Israel berupa penyembahan berhala dan kehidupan yang bejat, hukuman Allah, dan ditutup dengan pernyataan kesetiaan Allah yang akan memulihkan bangsa Israel karena mereka adalah umat pilihan-Nya. Berdasarkan pola di atas, Allah menyampaikan kepada para tua-tua bahwa Yerusalem akan segera mengalami hukuman yang sama dengan nenek moyang mereka karena ketidaksetiaan mereka yang tak mau bertobat dari penyembahan berhala (20:33-38). Namun, Allah tidak selamanya membuang mereka. Allah akan memulihkan sekelompok sisa bangsa Israel untuk menjadi umat yang setia kepada Allah dan melayani-Nya (20:39-44).
Pemaparan di atas mengontraskan antara kedaulatan Allah yang kekal dalam mengendalikan sejarah manusia dan kesementaraan kehidupan manusia di atas bumi. Kita harus hidup mengandalkan Allah yang diwujudkan dalam bentuk kehidupan yang terus berusaha menaati kehendak-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Secara khusus, perintah apakah yang paling sulit Anda taati? Mintalah Allah menolong Anda mengatasinya. [TF]