Memahami Kebaikan Allah
Bacaan Alkitab hari ini : Mazmur 73
Bagi orang yang mengalami kelimpahan dalam hidupnya, memahami kebaikan Allah itu mudah. Akan tetapi, bagi orang yang hidup dalam kekurangan, kegagalan, kesulitan, kesepian, dan yang mengalami bencana, memahami kebaikan Allah itu amat sulit, apa lagi bila ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kesulitan untuk bisa memahami kebaikan Allah itu semakin bertambah ketika mereka membandingkan keadaan diri mereka dengan orang yang kaya, sukses, nampak bahagia, dan orang yang seperti tidak pernah memiliki masalah.
Sebenarnya, inti dari permasalahan di atas adalah sudut pandang. Kita sulit memahami kebaikan Allah karena kita memandang kehidupan ini dari sudut pandang yang salah. Sadarilah bahwa kita hanya dapat memahami apa yang terjadi di sekitar kita berdasarkan panca indera yang terbatas. Kita tidak bisa melihat apa yang tidak kita lihat, tidak bisa mendengar apa yang tidak kita dengar, dan tidak mungkin bisa memahami (secara pasti) apa yang belum terjadi. Pemahaman yang terbatas itu membuat kita sering gagal paham. Kita tak bisa melihat bahwa seorang yang saat ini makmur karena korupsi atau menipu itu mungkin saja suatu ketika terbongkar kejahatannya dan kehilangan semua yang mereka miliki. Pemazmur dalam bacaan kita hari ini pun merasa kesal saat memperhatikan kehidupan orang fasik (orang yang tidak mempedulikan kehendak Tuhan) yang nampak makmur. Sesudah Allah memperlihatkan kesudahan (masa depan) kehidupan orang fasik yang hancur binasa, barulah sang pemazmur merasa beruntung hidup dekat dengan Tuhan. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda bisa mengamini bahwa Allah itu baik? [P]