Mengenali Kedahsyatan Allah
Bacaan Alkitab hari ini : Mazmur 68
Saat membaca kitab puisi, banyak orang salah sangka. Bila Daud—sang penulis mazmur 68 ini—mengatakan, “Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya (68:2),” hal ini tidak berarti bahwa setiap kali Daud menghadapi musuh, Allah langsung bertindak, dan musuh-musuh Daud langsung tercerai berai. Dalam 1-2 Samuel, Daud pernah menjadi pelarian saat dikejar-kejar hendak dibunuh oleh Raja Saul. Daud juga pernah menjadi pelarian saat Absalom—anak kandungnya sendiri—memberontak. Pernyataan bahwa orang-orang fasik binasa dihadapan Allah seperti asap hilang tertiup dan seperti lilin meleleh (68:3) adalah kesimpulan Daud berdasarkan seluruh pengalaman hidupnya. Sebelum musuh-musuhnya dilenyapkan Tuhan, Daud juga mengalami ketakutan dan kebingungan. Sekalipun demikian, saat mengalami ketakutan dan kebingungan, Daud datang kepada Tuhan untuk mencari pertolongan, dan dia mengalami kedahsyatan pertolongan Tuhan.
Kita perlu menyediakan waktu untuk memikirkan dan mengingat pekerjaan Allah di dalam kehidupan kita, bukan hanya pada waktu tertentu, tetapi dalam keseluruhan hidup kita. Bila kita hanya memperhatikan suatu jangka waktu yang singkat di dalam hidup kita, mungkin kita akan mengingat kegagalan, kehilangan, kebingungan, ketakutan, dan sebagainya. Akan tetapi, bila kita memikirkan seluruh pekerjaan Allah dalam hidup kita, kita akan bisa mengenali kedahsyatan Allah karena Allah sering bertindak secara tak terduga. Apakah Anda telah terbiasa merenungkan pekerjaan Allah dalam hidup Anda? Bila belum, mulailah dengan mendaftarkan (paling tidak mengingat) hal-hal dahsyat yang telah Allah lakukan! [P]