Menghidupkan Keadilan di Tengah Ketidakadilan
Bacaan Alkitab hari ini : Pengkhotbah 3:1-4:16
Pengkhotbah adalah pengamat kehidupan. Salah satu aspek kehidupan yang dia amati adalah tentang keadilan. Dia pergi ke pintu gerbang kota untuk mengamati proses peradilan bagi banyak pihak yang terlibat pertikaian dan sengketa tentang bermacam-macam perkara hukum. Ia menyaksikan suatu ironi. Di tempat di mana seharusnya keadilan ditegakkan, malahan ketidakadilan yang muncul (3:16). Hakim seringkali memenangkan perkara orang kaya yang bersengketa dengan kaum miskin, bukan karena si miskin salah, tetapi karena si kaya menyuap hakim yang mengadili. Hakim itu lupa bahwa ia adalah wakil Allah di lembaga yang dipimpinnya dan bahwa Allah akan mengadili orang yang benar maupun orang yang tidak adil dengan keputusan yang seadil-adilnya (3:17). Hakim terkadang dapat disuap untuk mengubah keputusan hukum.
Berkaca pada pengamatan Pengkhotbah, maka keadilan bukan hanya harus dihidupkan dalam lembaga peradilan, tetapi juga dalam seluruh aspek hidup kita. Peradilan dunia sering memberi contoh buruk yang tidak boleh ditiru dalam kehidupan orang Kristen. Kita perlu menentukan pilihan dan menjalankan hidup dengan bijaksana serta berlaku adil sebelum kita menghadap Tuhan, Hakim yang adil (3:17- 20). Berlaku adil adalah salah satu tugas panggilan dan salah satu bentuk konkret dari penghayatan iman Kristen. Untuk bisa berlaku adil, kita tidak perlu menjadi seorang sarjana hukum atau hakim. Berlaku adil harus menjadi salah satu aspek gaya hidup dan keseharian kita. Apakah keadilan sudah menjadi gaya hidup Anda baik terhadap setiap anggota keluarga, terhadap rekan sekerja, maupun terhadap masyarakat luas? [Souw]