Indahnya Keindahan di Dalam
Bacaan Alkitab hari ini : Amsal 31
Pasal 31 menutup kitab Amsal dengan gambaran tentang seorang wanita—sekaligus isteri—yang cakap atau berhikmat. Sekalipun gambaran ini tentang seorang wanita, hikmat dalam kitab Amsal secara keseluruhan ditujukan bagi semua orang tanpa membedakan jenis kelamin. Dalam Amsal 9, “hikmat” dipersonifikasikan sebagai seorang wanita bijak. Di pasal 31, hikmat digambarkan sebagai ada dalam diri seorang wanita yang cakap. Bagaimana gambaran seorang yang berhikmat?
Di 31:10 disebutkan bahwa “isteri yang cakap ... lebih berharga dari permata”. Pernyataan itu menunjukkan bahwa kecakapan seperti itu jarang ditemukan seperti halnya dengan sebuah permata. Isteri yang cakap digambarkan sebagai memiliki hubungan baik dengan setiap anggota keluarga, yaitu suami dan anak-anaknya. Dia menyediakan makanan mereka dan dia bisa mendelegasikan tugas kepada pelayan-pelayannya. Dia seorang yang produktif yang mengupayakan pendapatan bagi keluarga dan memastikan bahwa kondisi keluarga semuanya baik. Dia mengajar anggota keluarganya. Ada satu kategori yang membuat dia menjadi isteri yang cakap, yaitu bahwa dia mempunyai hati yang “takut akan Tuhan” (31:30). Prinsip ini terus diperdengarkan dalam seluruh Kitab Amsal dan harus dijalani oleh anak-anak Tuhan. Di akhir renungan Kitab Amsal ini, mari kita bertanya pada diri sendiri apakah kita rindu memiliki hati yang takut akan Tuhan? Jika ya, maka itulah keindahan atau “kecantikan di dalam” (inner beauty) manusia. Kemolekan dan kecantikan yang kelihatan adalah sia-sia (Amsal 31:30). Inner beauty seseorang disebabkan oleh hikmat. Hikmat menyelaraskan hidup kita dengan kehendak hati Tuhan dan membuat hidup kita diberkati oleh Yang Mahakudus. [A]