Kasih-Nya Besar
Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 15:9-17
Kasih adalah kata yang sering diucapkan, diajarkan, dan bahkan didambakan dalam hidup, tetapi tak mudah dipraktikkan. Bila dipraktikkan pun, sering kali tujuan dan motivasi yang mendasari tidak sesuai dengan hakikat kasih itu sendiri. Dalam Perjanjian Lama, kata kasih yang dipakai mengandung makna beragam dan diungkapkan dalam kualitas yang berbeda, tergantung pada konteks pemakaian kata itu. Dalam Perjanjian Baru, terdapat kata “Agape” yang merujuk kepada jenis kasih yang tidak bersyarat dan tidak tergantung kepada objek kasih itu sendiri.
Allah memberikan teladan kasih Agape. Sang Bapa mengasihi Putra-Nya dan Sang Putra Yesus Kristus mengasihi murid-murid-Nya. Kasih Allah kepada manusia merupakan pola yang ditunjukkan, diajarkan, dan diperintahkan kepada kita oleh Allah. Pengorbanan Yesus (mati di kayu salib) adalah bukti kasih terbesar (15:13). Tidak mungkin kita bisa membalas setimpal dengan kasih Allah yang begitu besar. Yesaya menggambarkan sifat Allah yang mengasihi itu sebagai lebih dalam dari kasih seorang ibu kepada anak-anaknya (Yesaya 49:15). Kasih Allah merupakan bagian dari kepribadian-Nya dan tidak bergantung pada objek yang Dia kasihi. Allah mengasihi manusia karena kasih datang dari diri Allah dan bukan oleh dorongan dari luar diri-Nya sendiri. Dalam masa raya Natal ini, marilah renungkanlah betapa besar kasih Allah bagi kita. Bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah apabila kita taat kepada-Nya dan melakukan perintah-Nya. Kalau kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita akan dapat mengasihi sesama, dan kasih kita terwujud dalam persekutuan Kristen. Dengan demikian, semua orang akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Kristus, yaitu jikalau kita saling mengasihi. [LM]